Thursday, February 18, 2016

[Arashi Ryokan 2016] : Ninomiya Kazunari

Yak! Ryokan terakhir adalah giliran anak nakal satu ini.

 [Nino : "Yaelaaah, yang nungguin kok orang sih. Kirain dibalik pintu bakal ada duit sekoper buat beli game."
*ditoyor staff*]


Arashi Ryokan versi Nino adalah sama seperti Sho, yang nggak tahu siapa guest yang bakal datang.
Staff Shiyagare ngasih suatu misi buat Nino untuk mengajukan pertanyaan ke si guest agar mengeluarkan statement yang bisa menjadi headline di berita esok harinya.

Mungkin ngeliat anak nakal satu ini suka rada songong kalo ngomong dan paling berani nyelutuk sama seleb, makanya dikasih tugas kayak gitu. Haha.
Good luck, Ninomi!

Guest yang bakal dijamu Nino kali ini adalah seorang pelatih baseball dari tim Fukuoka Softbank, yaitu Kudo Kimiyasu.
Bapak Kudo ini sekarang lagi famous banget gegara team Fukuoka baru menyabet juara satu, padahal baru dilatih sama sang guest satu tahun aja.



Awalnya Nino sangsi bisa nanya-nanya hal-hal sensitif sama sang guest, kayak nanya soal cewek atau uang alias penghasilan sang pelatih.
Tapi, kata staff Shiyagare, nanti si guest bakalan disogok sama makanan kesukaanya, jadi sapa tau aja dia bakal bermurah hari mau cerita soal hal-hal pribadinya.

Nino : "Emang kalian mau ngasih makanan apa sama guest-nya?"
Staff : "Warabi Mochi."
Nino : "Warabi mochi? Murah banget!"

Kalo ngomong sama anak nakal satu ini pasti cuma murah dan mahal yang ada di kepalanya.

Sesuai statement staff Shiyagare, segmen pertama dalam menjamu sang guest adalah bikin mochi bareng-bareng. Untungnya pembuatan mochi kali ini nggak kayak segmen-nya Sho yang kudu pukul-pukul mochi pake palu, tapi cukup ngaduk-ngaduk adonan, rebus, tambah bahan-bahan yang diperlukan, jadi deh!
Mochi pun siap disantap Nino dan Bapak Kudo.

 [Kata Nino dalam hati : "Yaelaah, jauh-jauh gue dateng ampe sini cuma disuguhin mochi, kudu buat sendiri pulak! Enak banget si Aiba, dikasih sake mahal sama daging sapi mewah....."]
 

Setelah puas menyantap warabi mochi kesukaan sang pelatih, Nino mulai tanya-tanya soal awal mula jadi atlet profesional baseball.
Disini Nino udah mulai menunjukkan taringnya buat ngemodusin sang pelatih supaya mengeluarkan statement yang bisa jadi bahan berita.
Awalnya Nino tanya bagaimana prosedur kontrak ketika jadi seorang atlet pro.
Rupanya, setelah resmi diangkat jadi seorang atlet pro, Kudo-san langsung diberikan kontrak kerja yang tentunya tertulis berapa pendapatan setahun yang bakal diterima. Karena waktu itu masih baru banget memasuki dunia profesional, pendapatan tahunan yang diterima cuma 300-400 jutaan.

Wew~!

Saat musim pertandingan, para pemain tidak mendapatkan hadiah tambahan yang spesial, tapi sebagai gantinya harga jual mereka lebih mahal dan tentunya nilanya naik donk. Plus gengsi dan kebanggaan tentunya :)
Saat pensiun dari atlet pro dan beralih menjadi pelatih, pendapatan pun tidak banyak berubah.
Yaa, tapi kalo tim-nya berhasil menang, pastilah dapat "salam tempel"juga dari asosiasi. Hoho.

Karena Nino masih belum bisa mendapatkan statement yang dia inginkan, maka segmen selanjutnya Nino ngajak Kudo-san buat keluar menuju lapangan baseball.
Disitu mereka bakal main catch ball.

 [Nino : "Pak pelatih, jangan lempar bola ya, udah terlalu mainstream. Lempar duit aja kesiniiii!"
*dilempar batu sama pelatih*]


Catch ball disini bukan catch ball biasa. Nino bakalan melempar pertanyaan sambil melempar bola ke arah Kudo-san. Kalau Kudo-san bersedia menjawab pertanyaan Nino, maka bola harus ditangkap lalu bola dilempar kembali ke arah Nino sambil melemparkan jawaban.

Tapi kalo sekiranya pertanyaan Nino terlalu nyelekit alias terlalu private dan Kudo-san nggak bersedia menjawab, maka bola nggak usah ditangkap.

Nino : "Siap, ya! Pertanyaan pertama : Team mana yang akan menang tahun ini?"
Kudo : *menangkap bola* "Team Softbank donk tentunya!"
Nino : "Siapa atlet yang masih belum bisa dikalahkan hingga saat ini?"
Kudo : "Ochiai-san."
Nino : "Lanjut ya! Berapa honor yang diterima seorang pelatih baseball?"

Wah, Nino mulai ngemodus nih!
Prediksi Nino yang tadinya menyangka sang pelatih nggak bakalan menangkap bola (yang artinya pertanyaan Nino harus dijawab), rupanya salah besar pemirsa.
Sang pelatih dengan sigapnya menangkap bola dari Nino.

Nino : "Waoww! Bolaku ditangkap!"
Kudo : "Gawat. Nggak sengaja aku tangkap. Refleks. Haha."

Karena udah janji bakal jawab pertanyaan Nino, sebagai pelatih yang menjunjung tinggi sportifitas, pertanyaan Nino pun harus dijawab.
Sayangnya, karena pihak asosiasi tidak memperbolehkan info honor seorang pelatih tersebar, maka disensor pake PIIIIPPPP deh. Jadi yang tau cuma Nino dan staff Shiyagare.

Nino : "Terakhir : Sebelum menikah apakah anda pernah pacaran dengan announcer?"
Kudo : "Tidak."

Kalo sebelum menikah, nggak pernah pacaran.
Kalo setelah menikah, pernah nggak pak?
*dilempar bola baseball*

Akhirnya, acara catch ball pun selesai begitu pula serentetan pertanyaan dari Nino.
Last, sang pelatih menjabat tangan Nino sambil berkomentar, "Sambutannya luar biasa ramah, tapi kalo diperhatiin kamu suka banget ngomongin soal uang ya."

 [Diledekin gitu Nino cuma bisa ngakak. Ketauan deh!]


Dan Nino pun cuma bisa ngakak.

Iya, Pak! Anak satu itu emang cuma uang yang ada di kepalanya.
*dijambak Nino*











No comments:

Post a Comment