Pertemuan Kita Memang Sudah Ditakdirkan

[2005 - Bandung]

Siang panas menyengat, seorang teman datang bermain ke kosan temanku, yang kebetulan aku juga lagi main di situ. Bengong. Nggak tau kudu ngapain. Nunggu jam kuliah sore berasa lamaaa dan amat sangat males. Tiba-tiba temanku menyodorkan MP4-nya (dulu yang beginian udah dianggap gadget canggih #oh, ketahuan deh aku hidup di jaman mana), dan terpampang sebuah acara music bernama Music Station dengan performance 5 orang cowok Jepang yang ganteng.

Aku nonton dengan wajah datar tanpa keluar teriakan menggila dan terobsesi sedikitpun #lagi normal-mode-on. Begitu video selesai diputar, aku cuma ber-hmmmm-doank tanpa ekspresi. Mungkin kalo sekarang, aku pasti bilang : Trus, gue harus bilang WOW getoh?! Tapi temenku nggak peduli dengan reaksi datarku dan tetep senyam-senyum memandang layar MP4-nya.

Itulah pertemuan dan perkenalan pertamaku dengan boyband yang hingga kini bikin aku selalu menjerit histeris dan jingkrak-jingkrak sambil guling-guling di jalanan #eh, lebay ini mah. Awalnya lihat Arashi, aku cuma berpikir paling-paling boyband jepang biasa yang jual tampang dan sok-sok jaim gitu. Karena pada dasarnya emang aku nggak suka cowok jaim yang takut keliatan jelek di mata orang lain. Padahal cowok terlihat oke ketika dia berlaku apa adanya (menurutku loh ya..terserah pendapat anda yang lain).

Setelah perkenalan itu yang sama sekali nggak berkesan, nampaknya temanku nggak nyerah dan dia terus meracuniku agar sama-sama terjangkit virus Arashi. Tiap hari adaaaaa aja yang dibawanya supaya aku ikut-ikutan kejang-kejang kayak dia. Ketika dia bawa dorama Hana Yori Dango (dan aku memang nggak bisa nolak kalo dikasih dorama jepang), aku langsung megap-megap begitu lihat Matsumoto Jun yang memerankan karakter Doumyoji Tsukasa. OMG! Ini cowok nyebelin banget, sumpeh!! Pengen nabok, pengen banting, pengen gigit..pake cinta dan pelukan hangat #eeaakk. Nyebelin banget karena dia langsung bikin aku ketagihan. Minta, minta, dan minta lagi. Aku terus-terusan nagih semua video atau whateperlah yang ada MatsuJun-nya.

 

(Owh, J!)

Dulu temanku yang ngejar-ngejar aku supaya bisa menularkan virus Arashi-nya, kini giliranku aku yang nguber-nguber dia. Bagaikan orang sakau stadium akhir, ampe temanku ini gerah sendiri. Hehehe, sory ya teman. Mungkin aku kena karma Sang Badai (Arashi artinya badai), karena dulu cuma mencibir dan lurus-lurus aja, dan sekarang malah ketagihan.

Apalagi ketika aku nonton Backstage konser How's It's Going. Disitu aku lihat semua member Arashi dengan briliant-nya mempermalukan diri mereka sendiri. Dengan setting di dalam bus, mereka maen petak umpet. Ada yang ngumpet di kursi paling belakang sampe di atas kursi (tempat buat nyimpen tas itu loh). Bisa muat yah, mereka ngumpet di situ. Sampe-sampe sang Leader malah lari-lari di atas kursi bus dan loncat dari satu kursi ke kursi lainnya dengan WTD (anak baik jangan ditiru yaa).

Aku yang sedang nonton dengan temanku cuma bisa bengong dan mangap. Image Super Idol dan Selebriti Papan Atas (asal jangan Atas Papan aja..) langsung rubuh dan hancur seketika. Gilee, mereka nggak takut ditinggal fans-nya dengan kelakuan kayak gitu? Harusnya kan kalo boyband dengan embel-embel Super Idol itu jaim, selalu charming dan tidak ada cacat alias perfect!! Tapi yang ini sih kumpulan orang gila semua!

(Siaaappp, graaakk!!! #mau aja disuruh-suruh...hehe)

Aku langsung ilfeel? Oh, anda salah besar. Aku malahan langsung jatuh cinta dengan 5 orang sekumpulan idol yang nggak pernah ngerasa sebagai idol dan nampak nggak punya jiwa idol. Baru kali ini ada grup yang asli karakternya bikin aku cintaaa banget. Masing-masing member punya karakter sendiri yang khas (lebih jelasnya di sini). Yang berhasil membuat aku terhipnotis dan terobsesi dengan mereka.

Kini racun dan virus hasil penularan temanku itu amat sangat berhasil menjangkit ke seluruh badan, otak, pikiran hingga alam khayalanku. Sehari tanpa mereka, rasanya bagai sakau dan ngiler tingkat khayangan #plaaakk. Walau hari-hari kelabu, mendung dan penuh terpaan tornado datang silih berganti dalam hidupku, tapi sapuan Sang Badai sukses menyapu semua itu. Kini tinggal awan putih, langit cerah dan pelangi yang nemplok di pikiran dan alam khayalku. Mereka selalu bisa membuatku bahagia, walau hanya senyum kecil yang tersungging di bibir ini *tsaaah bahasanya...*

Mungkin terdengar berlebihan, tapi buatku merekalah yang amat sangat berjasa dalam memberiku hiburan dan bisa membuatku tersenyum bahkan tertawa lagi.

 

(ngiri banget ama baby-nya)

We Make Storm!!