Tuesday, December 27, 2016

Arashi-1 GRAND PRIX

Hello! Long time no see!
Sebetulnya postingan ini udah kelar dari jaman jebot dulu, tapi entah kenapa masih jadi draft melulu.
*mungkin saya lelah*
*alibi*

Well...
Episode lama sih, tapi karena aku sukaaaaa banget sama episode satu ini, makanya pengen dibahas.
*padahal bilang aja kalo males nge-review episode baru, gegara abis nonton selalu langsung pules*

Entahlah ya, rasanya suka banget ngeliat kelima mas-mas ini syuting di luar studio ketimbang cuman cap-cip-cup daun kuncup di studio.
Kalo syuting diluar tuh biasanya lebih natural dan kadang ngomongnya nggak pake filter alias nyablak begitu aja *towel Nino* (meski masih dalam pakem skenario juga sih), dan pasti adaaaaa aja happening-nya XD

Episode Arashi-1 Grand Prix (selanjutnya disebut A-1) ini adalah salah satu segmen spesial di VS Arashi Golden 2 hours special.
Dalam A-1 ini seperti biasa guest yang datang ke VS Arashi bakalan bertaruh siapa member Arashi (plus guest) yang akan menyabet peringkat teratas dan paling buncit.
Ada 3 tema race yang akan dibahas kali ini, yaitu Jet Coaster, Sepeda Gunung dan Siapa yang Paling Terkenal.



Kita bahas satu-satu yuuk.


(Race 1)
Hot Coaster Grand Prix

Member Arashi yang kebagian race ini adalah Aiba dan Nino.
Mereka kudu datang pagi-pagi dan jauh-jauh menuju sebuah taman bermain, yaitu Nagashima Super Land, cuma buat naik sebuah atraksi jet coaster bernama Steel Dragon2000.
FYI, Jet Coaster ini bukan sembarang jet coaster, melainkan jet coaster yang memiliki course terpanjang di dunia yaitu 2479m! plus dengan coaster tertinggi se-Jepang yaitu 97m!
*kok gue berharap Sho-chan yang naik ya, biar bisa ngeliat wajah ketakutan si Abang satu ini*
*dijambak Sho*



Tapi, kalo cuma naik dan jerit-jerit GAJE tentunya nggak seru donk.
Aiba dan Nino, harus naik Jet Coaster sambil bawa segelas guedee air panas di tangannya (beratnya sekitar 1kg).
Beneran air panas looh yang masih ngebul, bukan anget-anget kuku apalagi anget-anget tai kucing.
*kok si mbaknya tau kalo tai kucing anget? Jangan-jangan pernah megang ya?*
*gue jilatin sekalian! PUAS?!*

Air panas yang dibawa Aiba dan Nino sepanjang atraksi Jet Coaster ini nantinya akan diukur berapa banyak yang tersisa saat atraksi Jet Coaster selesai.
Jangankan fokus buat mempertahankan supaya air di dalam gelas nggak tumpah, namanya naik Jet Coaster mah ya boro-boro mikirin itu, yang ada jerit-jerit nggak karuan ya.

Member pertama yang ditantang adalah Nino.
Bocah bandel satu ini punya strategi supaya air panas yang dia bawa bisa nyisa banyak, yaitu dengan cara nutupin mulut gelas dengan tangan sebelahnya.
Setelah berikrar kalo dia bakalan menang dan strategi yang dia pasang bakalan berjalan mulus, Jet Coaster yang dinaiki Nino pun mulai melaju.



Nggak nyampe beberapa belas detik, Jet Coaster yang mulai menukik tajam membuat Nino lupa tujuan semula dan ngelepas tangannya begitu aja sambil jerit-jerit kesurupan.
Air panasnya? Ya tumpeh-tumpeh lah.
Dan dia baru ngeh kalo air panasnya tumpah setelah Jet Coaster berhenti.



Nino : "Gue lupa kalo lagi megang gelas isi air panas, begitu Jet Coaster nukik, lepas aja deh."
*watados banget sih kamyu*
*tapi karena imut, ya udah gue maapin deh*
#cubitpaketang

Iye iye, kalo disuruh megang gelas mah lupa, tapi kalo disuruh megang duit kayaknya ampe lebaran monyet juga kagak bakalan lupa.
*lemparin brankas bank*

Hasilnya, air yang berada di gelas Nino cuman bersisa 0.2ml aja-______-

Setelah Nino yang nggak bisa diharapkan, kini giliran Aiba yang maju.

Sebelum Jet Coaster mulai melaju sambil membawa Aiba yang berjuang mempertahankan air panas di tangannya, si Mas ini protes,

Aiba : "Kenapa kita yang udah debut 17 tahun disuruh kayak gini sih? Kalo mau, suruh grup yang masih fresh gituuu. Kayak Hey! Say! JUMP, kek!"

Nggak apa-apa lah, Mas.
Meski kalian udah 17 tahun debut, tapi masih pada imut kok XD



Aiba rupanya punya strategi supaya airnya bisa nyisa banyak.
Sebelum Jet Coaster yang dinaiki menukik tajam, Aiba langsung niup air panasnya sekuat tenaga supaya nggak terlalu panas ketika naik jet coaster, soalnya Aiba berencana untuk nutupin mulut gelas pake tangannya, yang langsung diprotes semua guest di studio.



Guest : "Curang looooo!!!"
Aiba : *BODO AMAT*

Sayangnya, meski udah ditiup sekuat tenaga dan ditutupin pake tangan, air di dalam gelas tetap berhamburan saat Jet Coaster menukik tajam, bahkan menyembur ke mukanya yang spontan bikin Aiba tereak-tereak PANAS!



Aiba pun bukannya fokus nahan air di dalam gelasnya, yang ada malah menikmati naik Jet Coaster *maklum, masa kecil kurang bahagia*.



Begitu Jet Coaster berhenti dan staff mengukur sisa air di gelas yang dibawa Aiba, hasilnya hanya tersisa 12ml.
Masih mending lah daripada Nino^^

Selain Nino dan Aiba, ada dua guest yang juga ikutan race Jet Coaster ini, yaitu 2 orang komedian yaitu Tanaka dan Fujiwara.
Jadi, total peserta ada 4 orang dan para guest yang menyaksikan di studio harus bertaruh siapa yang menyisakan air panas paling banyak dari keempat peserta ini.

Hasilnya, komedian Fujiwara meraih peringkat kesatu karena sisa air di gelas paling banyak, dan Nino meraih peringkat paling buncit karena sisa air di gelasnya paling sedikit.


(Race 2)
Bicycle Grand Prix

Race kedua adalah lomba naik sepeda gunung yang berlokasi di Shizuoka Perfecture, yaitu Japan Cycle Sport Center, dan diikuti oleh duet Sakumoto alias Jun & Sho dari Arashi, komedian Kano Eiko dan seorang atlit cewek yang menggeluti sepeda roda satu bernama Yamamoto Natsume.



Jun yakin kalo dia bisa menaklukan race cycle kali ini, karena cycling buat dia udah jadi makanan sehari-hari.



Sedangkan Sho yang nggak mau kalah, langsung membuat statement kalo dialah yang bakalan menang, karena si Abang satu ini rutin sepedaan setidaknya seminggu dua kali.


Ketiga peserta cowok langsung kaget donk begitu ada peserta cewek dan atlit sepeda roda satu diantara mereka.

Sho : "Wah, gue sih pasti menang kalo lawannya sepeda roda satu mah!"

Well, kita liat aja ya Bang, siapa yang tertawa paling akhir.
Hoho.

Cycle Race kali ini secara keseluruhan memiliki jarak 5km, dengan selisih tinggi-rendahnyaa tanjakan dan turunan sekitar 100m.
Jadi bener-bener race yang nggak bisa dipandang sebelah mata.

Salah seorang artis yang hadir di studio, Hiromi-san, bertaruh kalo Sho-chan bakal jadi yang paling akhir nyampe garis finish. Bahkan dia udah bisa membayangkan bakal ada scene dimana Sho-chan kesusul sama atlit sepeda roda satu, yang cuma dibalas dengan senyuman getir oleh yang bersangkutan.

Mungkin dalam hati Sho-chan berkata,
Sho : "Jirrrr, si Abang Hiromi gitu banget sih ama gua! Belom tau kemampuan ane yang sebenernya nih!"

Berbeda dengan seorang artis cewek yang ikutan bertaruh di studio, Haru, memprediksi sebaliknya yaitu Sho-chan bakal jadi juara pertama.

Haru : "Tadi Sakurai-san bilang kalau dia sering training pakai sepeda, jadi aku coba percaya deh. Siapa tahu Sakurai-san juara."
Sho : "PERCAYA SAMA GUE, Neng!"

Well, daripada cuma memprediksi dan mengira-ngira, let's start the race!!!
Keempat peserta pun mulai mengayuh sepedanya masing-masing begitu peluit tanda dimulai berbunyi.

Di awal-awal race, ketiga peserta cowok nampak rileks dan menunjukkan kemampuannya masing-masing. Sayangnya, atlit sepeda roda satu justru jauh tertinggal dari ketiga peserta lainnya.
Satu kilometer pertama, Matsujun memimpin race, sodara-sodara!
Sho-chan menyusul di belakangnya.
Saat itu, medan race masih datar dan tidak terlalu sulit. Belum ada tanjakan bagai neraka ataupun turunan curam.



Tanjakan pertama, nampaknya Aa Jun mulai kehabisan napas, dan Sho bisa menyusul dengan enteng.
Kedudukan pun menjadi terbalik, Sho-chan memimpin race.
Terlihat Jun amat sangat kesulitan menghadapi tanjakan pertama, bahkan Kano Eiko yang berada di urutan ketiga pun berhasil menyusul Jun dan membalikkan keadaan.
Sementara itu di belakang Jun, Yamamoto sang atlit sepeda roda satu mulai memperkecil jarak sedikit demi sedikit, hingga hanya beberapa puluh meter di belakang.



That was PINCH for Matsujun!!!

Tidak perlu waktu lama, Yamamoto pun berhasil menyusul Jun dan menjadikan si Akang ini di posisi paling buncit.

Jun : "SUMPEH, Lo?!!!!"

Tidak hanya Jun, bahkan Kano Eiko pun disusulnya dengan mudah.
Itu artinya, tinggal Sho yang berada di depan yang belum tersusul.
Hiromi yang berada di studio mulai excited menunggu scene dimana Sho bakal disusul atlit sepeda roda satu.

Sayangnya, begitu memasuki kilometer kedua dengan medan berupa turunan curam, Jun dan Kano Eiko yang tadi tertinggal mulai menyusul Yamamoto dengan mudahnya.
Mungkin kalo untuk tanjakan, sepeda roda satu bakal unggul karena dia ringan soalnya hanya memiliki satu roda tanpa stang pula, sehingga lebih cepat dalam tanjakan.
Tapi sayangnya ketika menghadapi turunan apalagi yang curam, sepeda roda dua justru lebih unggul karena memiliki dua roda yang membuat dia lebih cepat melaju.
*analisa sotoy versi gue*

Jun dan Kano Eiko meluncur dengan mulus di turunan.
Begitu pun Sho yang berada di atas angin dengan posisi pertamanya.
Bahkan, Jun yang tadinya berada di posisi buncit, mulai bisa menyusul Kano Eiko sambil terus melaju mendekati Sho.

Sho yang masih belum terkalahkan, malah santey-santey mengayuh sepeda sambil minum.
Masih sempet yaa si Abang satu ini.
Mentang-mentang di posisi paling depan.

Di kilometer ketiga dan keempat, lagi-lagi para peserta harus ketemu dengan tanjakan, lebih tinggi dan lebih hah-heh-hoh pulak dibandingkan tanjakan pertama.
Jun yang sudah berada tepat di belakang Sho pun masih belum bisa menyusul si Abang di depannya.
Sho sendiri dengan setengah mati tetap mengayuh sepedanya supaya nggak kesusul Jun.

Sho : "Ngga rido pokonya kalo gue ampe kesusul Jun! Harga diri mameeen!!!"

Tapi kata-kata itu harus ditelan Sho dengan pahit, karena di tikungan berikutnya si Abang nyerah alias nggak sanggup lagi mengayuh sepedanya.
Alhasil, Sho turun dan menuntun sepedanya sedikit demi sedikit.


Jun yang melihat kondisi Sho udah gempor, nggak mau melewatkan kesempatan emas itu donk.
Dengan sekuat tenaga, Jun mengayuh sepedanya dan meninggalkan Sho yang masih kepayahan menuntun sepedanya.

Sho : "Turun (dari sepeda) donk, Bro! Turuuun!"
Jun : "NEHI! NEHI! Ndak mau lah yaw!"
Sho : "Kalo turun, lebih enak lho! Lebih nyantey cuyy!" *hasut nih si Abang!*
Jun : "OGAH!"



Seperti di tanjakan sebelumnya, Yamamoto terlihat lebih unggul dalam tanjakan dan mulai menyusul sedikit demi sedikit peserta di depannya.
Mulai dari Kano Eiko.
Dan....
Daaannnnn.....
Sosok Sho pun mulai terlihat hanya berjarak beberapa belas meter dari Yamamoto.
Kayaknya impian Hiromi buat ngeliat scene Sho kesusul sama atlit sepeda roda satu, bakal jadi kenyataan nih!

Sho yang melihat Yamamoto tidak jauh di belakangnya, langsung panik, berhenti menuntun sepedanya dan langsung mengayuh pedal sekuat tenaga.
Begitu Yamamoto berhasil menyusul Sho, yang berarti impian Hiromi terkabul, semua penonton di studio pun bersorak sorai gembira.
Sedangkan yang disorakin cuma bisa masang muka asem.
*pukpuksho*

Jun yang masih di atas angin dengan posisi teratasnya pun mulai panik ketika melihat Yamamoto berhasil menyusul Sho dan hanya berada beberapa meter di belakangnya.
Tapi sekuat apapun Jun mengayuh sepedanya, Yamamoto bisa menyusulnya tanpa kesulitan berarti.
Kini Yamamoto bisa membalikan keadaaan menjadi posisi paling depan.

Jun : "YANG BENER AJA MAMEEEN!!!"

Tinggal 1 kilometer menuju Goal.
Yamamoto masih memimpin.
Disusul Jun yang sekuat tenaga mengayuh  di posisi kedua.
Karena berada di atas angin dan meninggalkan ketiga peserta lainnya di belakang, Yamamoto bahkan masih sempet berakrobat di tengah pertandingan.

Jun yang melihat itu dari kejauhan ketzel donk pastinya.
Jun : "Nyantey amat sik si Neng inih! SIAAAALLL!!!"

Sho-chan?
Si Abang dimanaaaaa?
Ooooh, rupanya dia masih aja nuntun sepedanya di belakang.
Udah beneran gempor kayaknya si Abang satu ini.

Garis finish sudah di depan mata dan hanya berjarak beberapa belas meter.
Dengan senyum merekah, Yamamoto melewati garis finish paling pertama yang otomatis menjadikannya juara pertama.
Jun yang meski mengayuh sekuat tenaga untuk menyusul Yamamoto dan bermaksud merebut posisi pertama, harus puas dengan posisi runner-up.

YANG BERIKUTNYA SIAPA?
Penonton di studio mulai ricuh.

Mari kita mundur beberapa meter ke belakang.
Oww, rupanya Abang Sho masih menuntun sepedanya dengan setengah mati, yang disambut gelak tawa seluruh audience di studio.

Sho : *dalam hati* "PUAS AMAT yee kalian ngetawain gue."

Sedangkan Kano Eiko masih di posisi paling buncit.

Akhirnya setelah mengumpulkan tenaga terakhir, Sho mulai mengayuh sepedanya kembali dan menyambut garis finish yang tidak jauh di depannya.
Meski kalah sama atlit sepeda roda satu, seenggaknya jangan jadi yang paling buncit dah!
Mau disimpen dimana ini mukaaa?!

Selang kurang lebih 3 menit dari Matsujun, Sho akhirnya berhasil menyentuh garis finish.
Tanpa babibu, Sho langsung meninggalkan sepedanya dan ngesot menuju pinggir race.

Sho : "NYERAH GUE!" *sambil toss sama Jun yang udah duluan tepar di pinggir*



Di posisi paling buncit, siapa lagi kalo bukan Kano Eiko yang tiba di finish berikutnya.

Kano : "SIAALL! Siapa yang juara pertama jadinya?"
Yamamoto: *ngacung*
Kano : "HAAH?!! Ngapain aja kalian ARASHI?! Kalah?!"
Jun : "BERISIK, Lu!"
Kano : "Padahal aku berharap salah satu dari kalian yang juara."
Jun : "NGGAK MUNGKIN."
Sho : "Akhirnya nyampe finish juga ya. Padahal di tengah-tengah race gue udah ngelirik sama staff yang pake motor, pengen NEBENG aja bawaannya...."

*sekalian aja pesen gojek, Bang*



Kita kembali ke studio, pemirsah.

Hiromi : "Prediksi gue meleset sih, tapi udah bisa ngeliat scene Sho yang disusul sama atlit sepeda roda satu aja UDAH SENENG BANGET ANE!!!"
Aiba : "Sukur banget deh gue kebagian jet coaster. Daripada disuruh ngeboseh sepeda, MAKASIH deh ah!"

Well, good job buat Jun and Sho!
Nice race dan amat sangat menghibur lho XD


(Race 3)
Fullname Grand Prix

Sebenernya bingung juga sih, race ke-3 ini layak disebut Grand Prix atau lebih pantes disebut Lomba Nggak Penting.
*dijambak Ohno*

Race kali ini simple, hanya mencari 10 orang warga di suatu kota yang sudah ditunjuk crew untuk mengetes sejauh mana mereka tahu nama lengkap dari Nino dan Ohno.
Yang paling banyak nama lengkapnya diketahui orang, dialah yang menang, yang notabene-nya berarti lebih terkenal alias femeus cyiin.
Tidak hanya Ohno dan Nino, supaya race-nya lebih greget, diajak juga dua orang selebritis yaitu Okubo Kayoko (komedian wanita) dan seorang petinju veteran yang ane lupa namanya^^



Oiya, Ohno dan Nino akan melihat dari kejauhan melalui video ketika seorang reporter memperlihatkan foto mereka berdua sambil menanyakan nama lengkap kepada masyarakat sekitar.
Orang mana yang akan diajukan pertanyaan, dipilih langsung oleh mereka berdua.



FYI, kota yang dijadikan sasaran kali ini adalah area Sugamo, dimana kebanyakan para lansia dan paruh baya yang tinggal disitu.
Jadi, sekalian ngetes juga apakah Arashi, khususnya Ohno dan Nino dikenal oleh nenek dan kakek yang ada di Sugamo atau nggak.

Hasilnya, dari 10 orang lansia yang ditanya, cuma 1 orang yang bisa menyebutkan nama lengkap Nino.
Sedangkan Ohno unggul satu poin karena ada 2 orang yang bisa menyebutkan nama lengkap si Om.
Lucunya, sebagian besar Kakek dan Nenek itu lebih kenal sama Sho ketimbang Nino dan Ohno.
Keciaan.
Mungkin ntar-ntar mah kalian kudu nyoba jadi reporter atau news caster, biar lebih dikenal yak!

Bagaimana dua orang peserta lainnya?
Di luar dugaan, atlit veteran tinju rupanya dikenal 9 dari 10 orang, sedangkan Okubo Kayoko hanya 4 dari 10 orang.
Itu artinya, posisi pertama diraih atlit tinju dan posisi paling buncit diraih Nino.

Kesimpulan yang bisa diambil dari race ketiga ini adalah Om-om badai ini masih kalah terkenal sama para veteran, atau mungkin kudu banting setir jadi news caster kayak Abang Sho.
*curiga abis syuting ini, Ohno sama Nino langsung nyulik Sho dan disembunyiin di gunung supaya posisi news caster bisa direbut mereka*

Sebetulnya masih ada race yang lain, yaitu penentuan siapa yang paling banyak bawa duit cash di dompetnya.
Tapi, ntar disambung lagi ya :)






2 comments: